Belajar Dari Kejadian Ini, Turut Beruka Cita Atas Meninggalnya Oky Kumara Putra
Mendaki gunung memang saat ini menjadi tren bagi kaum muda, mendaki gunung yang sekarang hampir tidak sama dengan mendaki gunung jaman dulu, kini banyak orang menjadikan kegiatan ini sebagai salah satu wisata yang populer.
Tak ayal menyebabkan banyak gunung sekarang ramai dikunjungi oleh orang orang, bahkan parahnya terkadang kita melihat seperti pasar tumpah dimana banyak sekali tenda tenda para pendaki yang berjejeran.
Minggu ini, pendaki gunung berduka kembali, minggu (7/2), seorang pendaki asal semarang bernama Oky Kumara Putra (17) menghembuskan nafas terakhir di gunung merbabu melalui jalur thekelan salatiga, dugaan penyebab kematiannya adalah karena hypotermia.
Melihat kasus yang dialami oleh Oky, ada beberapa penyebab yang mengakibatkan peristiwa ini terjadi, diantaranya seperti human eror dan faktor alam, nah, dibawah ini adalah tips agar kita bisa lebih berhati hati saat berada di gunung.
Belajar Medan Dari Gunung Yang Akan Kita Daki Terlebih Dahulu
merbabu via selo. foto : brobali.com
menurut cerita dari kakah Oky, ini merupakan pendakian pertamanya, harusnya sebelum mendaki gunung, kita harus mempelajari medan dari gunung itu sendiri, terlebih lagi jika kita pertama kali melakukan pendakian.
kita harus tahu bagaimana karakteristik dari gunung itu, apakah suhu disana sangat dingin, jalur yang ekstirm, apakah cuacanya sering beurbah tiba-tiba dan tentunya ketinggian dari gunung itu, hal ini untuk mengantisipasi saat kejadian tak diinginkan terjadi.
baca juga : daftar nomor hp penting basecamp gunung-gunung di indonesia
baca juga : daftar nomor hp penting basecamp gunung-gunung di indonesia
Bawa Perlengkapan Secukupnya
jangan lupa bawa sleeping bag biar gak kedinginan. foto : blackeagle_outdoor
menurut Fika, kakak dari Oky, perlengkapan yang dibawa oleh Oky memang sedikit, ia hanya membawa satu celana pendek, satu celana panjang, sarung tangan, kaos oblong, jaket dan tongsis, yang ia jadikan satu kedalam tas carriernya.
bila kita lihat peralatan Oky memang kurang memadai, ditambah lagi menurut kabar Oky tertinggal dari rombongannya, dengan peralatan seadanya kita akan kesulitan untuk survive di gunung dengan suhu yang dingin dan pengalaman yang kurang.
hal ini bisa dimaklumi karena ia baru pertama kali mendaki gunung, namun seharunya rekan se-timnya harus membantu untuk memilih barang yang memang lebih penting seperti P3K dan logistik, untuk kamu yang baru ingin mendaki gunung pertama kali, kamu bisa meminta bantuan kepada temanmu untuk menolong memilih barang yang tepat.
Perhatikan Cuaca
pilih saat musim kemarau lebih baik, bisa dapat pemandangan indah jug. foto : brobali.com
Oky ditemukan meninggal didalam tenda sekitar pukul 05:30 pagi, saat teman satu tendanya mencoba membangunkannya namun Oky tidak bergerak sama sekali dengan badan kaku dan dingin, hypotermia memang bisa menyerang siapapun.
sebagai tips buat kamu, sebelum mendaki silahkan memilih cuaca yang tepat, yaitu saat musim kemarau, apalagi jika kamu orangnya tidak tahan dengan suhu dingin pegunungan, saat musim hujan suhu dingin di gunung bisa menjadi dua kali lipat lebih dingin daripada biasanya.
jangan memaksakan diri jika memang tubuh tidak kuat, jangan malu atau gengsi untuk mengatakannya kepada rekan tim-mu, bila kamu sakit kan semua juga repot, jadi kamu harus tahu batas kemampuan diri sendiri, apabila memang tidak kuat dingin, kamu bisa membawa jaket dobel, dan bagi kamu cewek yang sedang menstruasi lebih baik jangan naik gunung dulu ya, bahaya karena bisa pendarahan.
Hypotermia terjadi karena turunnya suhu tubuh akibat kedinginan, saat orang akan mengalami hypotermia biasanya dia akan berbicara ngelantur, terkadang diam tidak bergerak hingga akhirnya meninggal.
baca juga : tips lengkap saat mendaki gunung merbabu
baca juga : tips lengkap saat mendaki gunung merbabu
Kita tidak bisa menyalahkan Oky, kejadian ini sudah terjadi, biarlah Oky tenang disana, kita buat kejadian ini sebagai pembelajaran bagi kita jika ingin mendaki gunung, jangan pernah memaksakan diri jika memang tubuh tidak memungkinkan, tidak perlu gengsi, kita yang menjalani kita juga yang merasakannya.