Bali memang terkenal dengan wisatanya, tapi apakah kamu tahu jika ada hal lain yang menarik dari pulau dewata ini selain sisi wisatanya ? Nah, kali ini bersama Brobali.com kita akan sedikit belajar bersama tentang adat yang ada di Bali seperti pakaian dan rumah adat khas Bali. simak ulasannya dibawah ini yuk.
pakaian adat bali. foto : @ewwa_rea
Ada beberapa jenis pakaian adat di Bali, jika dilihat sekilas memang pakaian pakaian tersebut terlihat sama, tapi jika dilihat dengan seksama ternyata berbeda lho, yang membedakan pakaian adat Bali adalah asal daerah, jenis kelamin dan umur.
Dengan melihat pakaian yang digunakan masyarakat Bali dalam suatu acara tertentu, bisa kita lihat dan bedakan status ekonomi dan pernikahannya. Sampai saat ini belum diketahui dengan pasti apa nama pakaian adat Bali karena banyaknya jenis pakaian sesuai dengan daerah asal pengguna tersebut.
Secara umum pakaian adat untuk pria adalah :
- ikat kepala atau dalam bahasa Bali disebut Undeng
- kain kamen (sebagai pengganti celana)
- kain kampuh (kain penutup bagian pingging, setelah kamen)
- kemben
- sabuk dan perhiasan lainnya
- selendang pengikat atau dalam bahasa Bali disebut umpal.
Sedangkan bagi wanita Bali, umumnya pakaian adat yang digunakan adalah :
- sanggul
- kemben songket
- sabuk prada yang biasanya membelit bagian dada dan pinggang
- selendang songket
- kain tapih dan perhiasan lainnya.
Dan kita bisa mengetahui status sosial seseorang apabila masyarakat menggunakan pakaian tertentu seperti ;
Saat menuju ke Pura biasanya remaja putri yang belum menikah menggunakan sanggul atau pusung gonjer sedangkan untuk wanita dewasa baik yang sudah menikah ataupun belum, biasanya menggunakan sanggul yang sering disebut pusung tagel.
Pakaian adat Bali tidak hanya menampilkan keindahan bagi pemakainya saja, tapi juga menonjolkan sisi filosofi, simbolik dan nilai nilai yang terkandung didalamnya.
Busana Agung merupakan pakaian yang paling mewah di Bali, biasanya pakaian ini digunakan dalam acara pernikahan, biasanya menggunakan kain wastra putih sebagai simbol kesucian, Busana Agung sendiri memiliki beberapa variasi tergantung tempat dan waktu.
Dalam pemakaian pakaian adat Bali, sering kali kita melihat masyarakat Bali menyelipkan bunga di telinga dan rambut mereka, seperti bunga cempaka putih dan cempaka kuning, hal ini bukan hanya untuk keindahan saja, melainkan mempunyai maksud tersendiri sebagai penghormatan bagi tamu yang sudah berkunjung.
Filosofi pakaian adat Bali pada dasarnya bersumber dari Sang Hyang Widhi, yaitu Tuhan yang dipercayai umat hindu yang memberikan kedamaian.
Pakaian adat Bali ini biasa digunakan hanya pada acara tertentu saja, masyarakat Bali jarang menggunakannya untuk kegiatan sehari-hari.
salah satu gapura rumah adat Bali. foto : @rianjaswardi
Sedangkan rumah adat di Bali biasanya memiliki fasilitas seperti :
- sanggah atau tempat suci bagi keluarga pemilik rumah
- bale gede sebagai tempat upacara linkaran hidup
- bale dauh yang berfungsi sebagai tempat kerja, tempat tidur anak laki laki dan tempat pertemuan
- bale manten sering juga digunakan bagi pasangan yang baru menikah, tapi biasanya digunakan sebagai tempat tidur kepala keluarga dan tempat menyimpan barang berharga
- panginjen karang merupakan tempat untuk “memuja” yang menjaga pekarangan
- paon atau dapur
- lumbung yang digunakan untuk menyimpan pasokan makanan pokok dan hasil bumi lainnya.
ornamen di rumah adat bali. foto :@gabydamara
Rumah adat Bali biasanya berpedoman pada Asta Kosala Kosali dan memiliki filosofi dan nilai nilai tersendiri, contohnya pada bagian utara dan timur rumah biasanya lebih disucikan,
itulah sedikit ulasan tentang adat istiadat yang ada di Bali, jika kamu memiliki info lebih, silahkan tulis di kolom komentar. see ya…