Di Indonesia terdapat beraneka ragam budaya dan Agama, mulai dari agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu dan Budha, nah dari beberapa agama tersebut terdapat sebuah candi peninggalan agama Hindu, yaitu Candi Cheto.
Candi Cheto terletak kaki gunung Lawu dengan ketinggian sekitar 1496 Mdpl, tepatnya berada di Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Candi Cheto merupakan salah satu candi peninggalan Hindu yang terbilang cukup unik.
Arsitektur di Candi Cheto bisa dibilang lebih mirip dengan Pura daripada candi, untuk memasuki kawasan Candi, terlebih dahulu kita akan diwajibkan memakai sarung atau kain kampuh (kain yang berwarna hitam putih dan diikatkan di pinggang) hal ini untuk menjaga kesopanan, sama halnya saat kita memasuki Pura yang ada di Bali.
Lokasinya yang berada di dataran tinggi menjadikan udara dikawasan tersebut cukup sejuk dan segar, setelah melewati pos retribusi tiket kita akan disambut dengan anak tangga dan gapura yang bentuknya menyerupai Pura, tepat didepan gapura terdapat patung yang menyerupai manusia berada di tengah.
baca juga : Candi Borobudhur, candi terbesar di Indonesia
Setelah melewati gapura kita akan melihat area candi yang cukup luas dengan rerumputan yang sudah ditata rapi, kawasan Candi Cheto cukup luas dengan dibagi beberapa tingkat, di tingkat ketiga kita bisa melihat arca yang memiliki susunan cukup unik, arca tersebut berada ditengah dengan dikelilingi rantai pembatas, jadi kita tidak boleh melewati pembatas tersebut agar arca tersebut tetap terjaga dengan baik dan tidak rusak.
Di kawasan Candi Cheto terdapat banyak sekali bangunan yang menyerupai gubug, tak hanya itu, disini juga terdapat patung patung yang bentuknya menyerupai alat reproduksi pria, selain di Candi Cheto, kita juga bisa menemukan patung unik tersebut di Candi Sukuh yang terletak tak jauh dari lokasi Candi Cheto.
Selain patung erotis tadi, di kawasan Candi Cheto juga terdapat petilasan Ki Ageng Krincingwesi yang merupakan leluhur dari Dusun Cheto juga terdapat berbagai macam symbol bersejarah, arca, susunan batu yang unik dan juga arca Prabu Brawijaya V, selain itu di kawasan ini juga dijadikan sebagai jalur pendakian Gunung Lawu yang terkenal memiliki pemandangan sabana cukup indah.
Sedangkan Candi Chetonya sendiri berada di tingkat paling atas, Candi Cheto memiliki bentuk seperti Candi Sukuh, yaitu persegi namun tidak terlalu tinggi dengan bebatuan yang diatata dengan rapi, ternyata di kawasan ini tidak hanya terdapat Candi Cheto Saja lho.
Di dekat Candi Cheto terdapat Puri Saraswati, untuk masuk ke area tersebut kita harus membayar tiket lagi, namun harganya lebih murah dari tiket masuk di Candi Cheto sendiri, di kawasan tersebut terdapat sebuah patung Dewi Saraswati yang menurut informasi didatangkan langsung dari Bali, untuk bisa masuk kedalam area terlebih dahulu kita harus melepaskan alas kaki.
pemandangan halaman depan. foto IG : budhi_aru
Candi Cheto terletak kaki gunung Lawu dengan ketinggian sekitar 1496 Mdpl, tepatnya berada di Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Candi Cheto merupakan salah satu candi peninggalan Hindu yang terbilang cukup unik.
Arsitektur di Candi Cheto bisa dibilang lebih mirip dengan Pura daripada candi, untuk memasuki kawasan Candi, terlebih dahulu kita akan diwajibkan memakai sarung atau kain kampuh (kain yang berwarna hitam putih dan diikatkan di pinggang) hal ini untuk menjaga kesopanan, sama halnya saat kita memasuki Pura yang ada di Bali.
Lokasinya yang berada di dataran tinggi menjadikan udara dikawasan tersebut cukup sejuk dan segar, setelah melewati pos retribusi tiket kita akan disambut dengan anak tangga dan gapura yang bentuknya menyerupai Pura, tepat didepan gapura terdapat patung yang menyerupai manusia berada di tengah.
baca juga : Candi Borobudhur, candi terbesar di Indonesia
Setelah melewati gapura kita akan melihat area candi yang cukup luas dengan rerumputan yang sudah ditata rapi, kawasan Candi Cheto cukup luas dengan dibagi beberapa tingkat, di tingkat ketiga kita bisa melihat arca yang memiliki susunan cukup unik, arca tersebut berada ditengah dengan dikelilingi rantai pembatas, jadi kita tidak boleh melewati pembatas tersebut agar arca tersebut tetap terjaga dengan baik dan tidak rusak.
arca di kawasan candi. foto : angga_yudha_bakti
Di kawasan Candi Cheto terdapat banyak sekali bangunan yang menyerupai gubug, tak hanya itu, disini juga terdapat patung patung yang bentuknya menyerupai alat reproduksi pria, selain di Candi Cheto, kita juga bisa menemukan patung unik tersebut di Candi Sukuh yang terletak tak jauh dari lokasi Candi Cheto.
Selain patung erotis tadi, di kawasan Candi Cheto juga terdapat petilasan Ki Ageng Krincingwesi yang merupakan leluhur dari Dusun Cheto juga terdapat berbagai macam symbol bersejarah, arca, susunan batu yang unik dan juga arca Prabu Brawijaya V, selain itu di kawasan ini juga dijadikan sebagai jalur pendakian Gunung Lawu yang terkenal memiliki pemandangan sabana cukup indah.
Sedangkan Candi Chetonya sendiri berada di tingkat paling atas, Candi Cheto memiliki bentuk seperti Candi Sukuh, yaitu persegi namun tidak terlalu tinggi dengan bebatuan yang diatata dengan rapi, ternyata di kawasan ini tidak hanya terdapat Candi Cheto Saja lho.
Di dekat Candi Cheto terdapat Puri Saraswati, untuk masuk ke area tersebut kita harus membayar tiket lagi, namun harganya lebih murah dari tiket masuk di Candi Cheto sendiri, di kawasan tersebut terdapat sebuah patung Dewi Saraswati yang menurut informasi didatangkan langsung dari Bali, untuk bisa masuk kedalam area terlebih dahulu kita harus melepaskan alas kaki.
Sejarah Candi Cheto
Candi Cheto pertama kali ditemukan oleh Van de Vlies seorang yang berkebangsaan Belanda pada tahun 1842, awalnya bentuk dari Candi Cheto masih seperti bebatuan yang runtuh, lalu pada tahun 1970 dilakukan pembugaran pada Candi Cheto oleh Humardani (seorang asisten pribadi dari Presiden Suharto), berdasarkan penelitian, Candi Cheto pertama kali dibangun pada tahun 1451-1470 pada zaman Pemerintahan Brawijaya V di Majapahit.
Selain sebagai tempat wisata, Candi Cheto masih digunakan sebagai tempat ibadah bagi umat Hindu, selain itu tempat ini juga digunakan untuk pertapaan bagi masyarakat Kejawen, gapura dan balai yang ada di kawasan tersebut bukanlah asli bangunan Candi Cheto, melainkan dibangun sendiri atas ide Presiden Suharto walaupun sempat di protes oleh ahli arkeologi namun nyatanya bangunan tersebut masih berdiri hingga sekarang dan menambah keindahan pemandangan di kawasan ini.
Selain sebagai tempat wisata, Candi Cheto masih digunakan sebagai tempat ibadah bagi umat Hindu, selain itu tempat ini juga digunakan untuk pertapaan bagi masyarakat Kejawen, gapura dan balai yang ada di kawasan tersebut bukanlah asli bangunan Candi Cheto, melainkan dibangun sendiri atas ide Presiden Suharto walaupun sempat di protes oleh ahli arkeologi namun nyatanya bangunan tersebut masih berdiri hingga sekarang dan menambah keindahan pemandangan di kawasan ini.
Rute Menuju Candi Cheto
Bagi kalian yang berdomisili di Semarang dan sekitarnya, kalian bisa memilih jalur menuju Solo lalu melanjutkan perjalanan menuju Karanganyar atau Tawangmangu, sudah banyak papan penunjuk jalan jadi kalian tidak perlu kawatir tersesat, sebagai petunjuk utama, terdapat sebuah gapura di kiri jalan bertuliskan Kawasan Wisata Sukuh.
Sepanjang perjalanan menuju Candi Cheto kita akan disuguhkan pemandangan alam yang sangat indah, salah satunya adalah kebun teh Kemuning yang sangat terkenal sebagai tempat bersantai di pagi dan sore hari, namun karena lokasinya yang berada di dataran tinggi jadi jalan yang akan kita lewati adalah jalanan yang berkelok-kelok, jadi pastikan kendaraan kalian sudah di servis dengan baik.
baca juga : daftar tempat wisata keren yang ada di Kabupaten Karanganyar
Sepanjang perjalanan menuju Candi Cheto kita akan disuguhkan pemandangan alam yang sangat indah, salah satunya adalah kebun teh Kemuning yang sangat terkenal sebagai tempat bersantai di pagi dan sore hari, namun karena lokasinya yang berada di dataran tinggi jadi jalan yang akan kita lewati adalah jalanan yang berkelok-kelok, jadi pastikan kendaraan kalian sudah di servis dengan baik.
baca juga : daftar tempat wisata keren yang ada di Kabupaten Karanganyar
suasana berkabut, tapi tetep cantik ya (ceweknya). foto IG : leakezia
Tips Saat Berlibur Di Candi Cheto :
- Waktu terbaik adalah saat pagi hari karena suasana masih cukup sepi dan udara masih terasa segar, apabila kamu datang saat weekend jangan heran jika objek wisata ini dipenuhi pengunjung.
- Jangan membuang sampah sembarangan dan selalu taati aturan.
- Jalan yang akan kita lewati adalah jalanan menanjak dan berkelok-kelok, pastikan kendaraan kamu kuat ya.
Lokasi :
- Alamat ; Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah
- 44 km dari pusat kota Surakarta melalui Jl. Lawu (1 jam 44 menit)
- (perkiraan waktu tempuh jika tidak ada kendala)