Selain pantai pantainya yang mempesona, pulau bali juga terdapat banyak sekali pura mengagumkan yang bisa kita kunjungi seperti tanah lot, goa lawah, ulun danu dan pura agung besakih, dikawasan pura besakih tidak hanya terdapat satu pura saja, tapi ada banyak pura. Karena itu pura Besakih menjadi pura terbesar di Indonesia.
foto IG : @_ninaneves_
Terletak di desa besakih, kecamatan rendang, karangasem, di kawasan ini terapat 1 pura pusat yang diberi nama Pura Penataran Agung Besakih dan terdapat 18 pura lainnya sebagai pendamping.
baca juga : indahnya sunset di Tanah Lot
Sejarah Pura Besakih
nampak halaman pura. foto : boris.lfvr
Pura Besakih dibangun oleh Rsi Markandeya yaitu seorang tokoh agama hindu dari India yang sudah lama menetap di jawa, awalnya Rsi Markandeya bertapa di gunung Hyang (konon gunung hyang adalah dataran tinggi Dieng, wonosobo), pada suatu ketika beliau menadapat wahyu untuk memberantas hutan di Pulau Dewa dari selatan menuju ke utara.
oh iya, sebelumnya, dahulu menurut cerita pulau jawa dan bali masih menjadi satu dan belum ada selat bali yang memisahkannya, sebelum menjadi pualu jawa dan pulau bali, nama pulau tersebut adalah pulau dewa, dan dahulu di kawasan pura besakih ini adalah hutan belantara.
Setelah beliau mendapatkan wahyu, lalu beliau berangkat ke bagian pulau dewa yang kini menjadi pulau bali untuk menebas hutan bersama pengikutnya yang berjumlah sekitar 8000 orang, namun perambasan hutan tidak berjalan lancar karena para pengikut Markandeya banyak yang meninggal, entah dimakan hewan buas ataupun sakit, lalu beliau memutuskan untuk pulaang ke jawa lagi untuk meminta wahyu.
Pada suatu hari, beliau kembali ke Bali untuk merambas hutan lagi dengan membawa 4000 pengikutnya yang berasal dari lereng gunung Rawung (gunung raung, jawa timur) beserta peralatan lengkap kala itu, setelah sampai beliau dan para pengikutnya melakukan upacara yadnya (memberikan sesaji).
Dalam perambasan hutan, beliau dan pengikutnya menanam kendi berisi air dan 5 jenis logam, yaitu emas, perak, tembaga, perunggu dan besi, tempat penanaman logam tersebut diberi nama Basuki yang berarti selamat.
baca juga : belajar sambil berlibur di GWK
Setelah selesai, mereka kembali melanjutkan merambas hutan dari selatan ke utara, setelah dirasa sudah cukup, Rsi Markandeya membagikan tanah tanah tersebut kepada pengikutnya untuk dijadikan lahan pertanian, ataupun rumah.
Seiring berjalannya waktu, di tempat itu didirikan sebuah pura yang diberi nama Pura Basukian, pura inilah cikal bakal terbentuknya kawasan pura besakih, lama kelamaan nama basukian berbuah menjadi besakih hingga sekarang.
Kawasan wisata pura besakih terletak di lereng gunung agung, yang merupakan gunung tertinggi di bali, terletak diatas ketinggian 100 mdpl membuat udara di sekitar kawasan pura menjadi sejuk.
Ditambah lagi fasilitas yang ditawarkan juga sudah mencukupi seperti terdapatnya toilet umum, tempat parkir, restoran atau warung makan dan art shop bagi kamu yang mencari cinderamata khas Bali.
Karena pura besakih adalah pura terbesar di bali, maka kegiatan seluruh pura di Bali berpusat disini.
Waktu dan Kegiatan Favorit :
Objek wisata pura besakih buka dari jam 8 pagi hingga jam 5 sore, maka waku terbaik untuk mengunjungi objek wisata ini adalah saat pagi hari untuk menghindari kabut, karena jika kita datang terlalu sore maka kabut akan mulai turun.
baca juga : tanjung benoa, pusat wisata air di Bali
Saat hari raya odelan, pura akan dihiasi dengan cantik, aktivitas yang bisanya dilakukan oleh wisatawan yang berkunjung adalah berjalan jalan mengelilingi kawasan pura dan melihat megahnya pura besakih ini.
foto IG : @milou1983
Rute Menuju Pura Besakih
Akses menuju Pura Besakih bisa dibilang cukup mudah, dari Bandara/Kuta/Denpasar kita harus menuju ke timur (arah Sanur), kemudian dilanjutkan melalui Jalan Bypass Prof Ida Bagus Mantra. Lalu di jalan menuju ke Pantai Lepang belok ke utara menuju kota Semarapura. Di kota Semarapura kita juga bisa menikmati objek wisata Kerta Gosa lho sebelum melanjutkan perjalanan ke Besakih. Dari kawasan Kerta Gosa (Kabupaten Klungkung), Pura Besakih hanya berjarak sekitar 20 kilometer di utara kota Semarapura.Tips Berlibur Ke Pura Besakih
- berbeda dengan kebanyak pura di Bali yang cocok untuk dikunjungi sore hari, di lokasi wisata ini sebisa mungkin kita harus datang pagi atau siang untuk menghindari kabut turun karena lokasinya berada di lereng gunung Agung.
- Karena pura termasuk tempat suci, maka kita diharuskan untuk berpakaian sopan, saat berlibur ke pura besakih misalnya, kita diwajibkan untuk menggunakan sarung atau kain yang diikatkan dipinggang, anda bisa membawanya dari rumah atau menyewa, disekitar area sudah ada tempat penyewaan sarung atau kain ini.
- Jangan membuang sampah sembarangan dan selalu taati aturan ya guys.
Lokasi :
- Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali
- 53 Km dari pusat Kota Denpasar melalui Jl. Prof. Dr. Ida Bagus Mantra (1 jam 28 menit)
- 70 Km dari Bandara Ngurah Rai melalui Jl. By Pass Ngurah Rai (1 jam 52 menit)
- (perkiraan waktu tempuh jika tidak ada kendala)