Desa Wae Rebo, Desa Diatas Awan yang Sangat Menarik Perhatian

Flores, pulau yang masih termasuk dalam provinsi NTT ini memang menyimpan banyak sekali pesona keindahan alam dan keunikan budayanya, salah satu tempat unik yang terdapat di Flores adalah Desa Wae Rebo.

foto sunset indah di desa wae rebo 
senja di rumah tradisional Wae Rebo. foto : @ifan_rosandy

Wae Rebo merupakan salah satu desa yang termasuk dalam Kecamatan Satarmese Barat, namun uniknya desa ini berada jauh dari desa-desa lainnya.

Desa Wae Rebo terletak di atas pegunungan Flores, jauh dari desa-desa tetangganya yang terletak di kaki gunung.

Desa Wae Rebo kini menjadi destinasi wisata budaya yang sangat populer bahkan hingga mancanegara, tak jarang turis-turis asing yang penasaran untuk melihat langsung seperti apa suasana dan keunikan budaya di desa ini.

Salah satu yang menonjol adalah rumah-rumah warga desanya, bentuk dari rumah rumah di desa Wae Rebo ini layaknya kerucut, dan hanya ada sekitar 7 rumah utama saja.

Tapi jangan salah, rumah tersebut dihuni lebih dari 3 kepala keluarga lho, rumah tradisional Wae Rebo biasa disebut juga dengan nama Mbaru Niang.

Wae Rebo masih termasuk dalam Desa Satar Linda, hanya saja lokasinya yang berbeda, untuk sampai di Wae Rebo kita harus berjalan kaki selama kurang lebih 4 jam dari desa terdekat.

Bagi orang yang sudah pernah mendaki gunung mungkin tidak terlalu kaget, namun bagi kamu yang belum pernah mendaki gunung, siapkan stamina dan mental kamu dulu ya.

baca juga :
daftar desa wisata unik dan keren yang ada di Indonesia, mana favorit kamu ?

Desa Wae Rebo juga memiliki julukan “desa diatas awan”seperti desa yang ada di Dieng, Wonosobo.

Secara geografis desa Wae Rebo berada di ketinggian sekitar 1.200 mdpl, tak heran jika terkadang desa ini diselimuti kabut layaknya berada diatas awan.

Suasana yang masih alami dan asri karena lokasinya terisolir dari hirup pikup keramaian kota menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

Oh iya, masyarakat Wae Rebo masih menjunjung tinggi budayanya, menurut informasi, di Wae Rebo hanya boleh ada 7 buah rumah Mbaru Niang, tidak boleh lebih atau kurang.

Dan didalam rumah tersebut hanya boleh dihuni sekitar 7-9 kepala keluarga saja, sisa warga yang tidak tertampung di Wae Rebo akan pindah ke kampung terdekat, yaitu desa Kombo yang berjarak sekitar 5 kilometer.

Tak jarang orang menyebut desa Kombo sebagai kembarannya Wae Rebo karena sebagian masyarakatnya berasal dari desa Wae Rebo.

baca juga :
ini dia hal yang harus kamu persiapkan sebelum pergi ke Wae Rebo


foto pemandangan desa wae rebo dari ketinggian 
pemandangan indah dari ketinggian. foto : @hansdjap







Rumah Mbaru Niang memiliki 5 tingkat, diantaranya :
  • Lantai pertama : dibagi menjadi dua bagian, yaitu Lolang yang digunakan sebagai tempat masak dan tempat tinggal warga pemilik rumah, dan yang kedua disebut Lutur yang digunakan bagi tamu seperti kita.
  • Lantai kedua : disebut Lobo atau Loteng yang digunakan sebagai tempat penyimpanan bahan makanan
  • Lantai ketiga : disebut Lentar yang digunakan untuk menyimpan benih-benih tanaman
  • Lantai keempat : disebut Lempare yang digunakan untuk menyimpan cadangan bahan makanan, cadangan ini digunakan saat terjadi musim kemarau berkepanjangan dan gagal panen.
  • Lantai kelima : disebut Hekang Kode yang digunakan untuk menyimpan anyaman yang terbuat dari bambu dan berbentuk persegi bernama Langkar.



Masyarakat Desa Wae Rebo sendiri bekerja sebagai petani dan berladang, hasil kebun yang sangat populer disini adalah kopi, kopi yang dihasilkan dari perkebunan di desa Wae Rebo adalah kopi jenis arabika.

Tak hanya itu, sebagian masyarakat Wae Rebo juga membuat kain Cura, jika kamu ingin membawa souvenir khas Wae Rebo maka kamu bisa membeli kain Cura ini.




Akses Menuju Ke Desa Wae Rebo

Untuk bisa sampai di desa Wae Rebo sendiri ada beberapa cara, yaitu kamu bisa melakukan perjalanan dari Labuan Bajo menuju Ruteng, setelah itu kamu bisa naik ojek menuju ke Dintor, yaitu desa terakhir yang bisa diakses menggunakan kendaraan sebelum menuju ke Wae Rebo.

Selama perjalanan kita akan melewati hutan, perbukitan yang rawan longsor, tak jarang kita akan berpapasan dengan wisatawan lain dan masyarakat Wae Rebo yang sedang menuju atau kembali dari desa tetangga.

Rasa lelah akan terbayar setelah kamu sampai di Wae Rebo, pemandangan alam yang sangat mempesona akan langsung membuat badanmu semangat untuk beraktifitas lagi.

Masyarakat Wae Rebo sangat ramah karena sudah terbiasa dengan wisatawan yang datang, kita akan diperlakukan seperti warga asli sana, kendala utama yang ada di desa Wae Rebo adalah akses dan masalah pendidikannya yang masih kurang.

Selain berkunjung, kita juga bisa menginap di rumah Mbaru Niang tersebut, namun tentunya dengan biaya lebih mahal ya.

baca juga :
desa Panglipuran, desa wisata keren yang harus kamu datangi sekarang









Tips Saat Berlibur Ke Desa Wae Rebo :

  • siapkan fisikmu terlebih dahulu, karena kita akan berjalan kaki selama kurang lebih 4 jam.
  • jangan membuang sampah sembarangan, dan akan lebih baik jika kamu membawakan anak-anak disana buku yang mendidik.
  • biaya untuk sampai di Wae Rebo tidaklah murah, jadi nabung dulu ya.




Lokasi :

  • Alamat : Wae Rebo, Desa Satarlinda, Kecamatan Satarmese Barat, Kabupaten Manggarai Barat, Flores, NTT
  • kurang lebih 4 jam berjalan kaki dari desa terdekat




Pilih Sistem Komentar Yang Anda Sukai