Demak, salah satu Kabupaten di Jawa Tengah yang masih kurang dilirik wisatawan, bukan tanpa alasan, Demak memang tidak memiliki banyak wisata.
Demak mempunyai julukan Kota Wali, tak heran wisata di Kabupaten Demak lebih didominasi oleh wisata religi.
Nah, berbicara wisata religi, Demak memiliki sebuah masjid yang harus kamu kunjungi ketika berlibur kesana, yaitu Masjid Agung Demak.
Menurut sejarah, Masjid Agung Demak dibangun oleh Raden Patah, yaitu raja pertama di Kesultanan Demak, beliau membangun Masjid Agung Demak bersama Wali Songo.
Masjid Agung Demak terletak di Alun-Alun Demak, lokasinya yang strategis membuat Masjid ini selalu ramai dikunjungi, baik masyarakat lokal maupun luar daerah.
Masjid Agung Demak memiliki bangunan-bangunan induk dan serambi. Bangunan induk Masjid Agung Demak mempunyai 4 tiang utama yang disebut "saka guru".
Salah satu dari tiang utama tersebut konon berasal dari serpihan-serpihan kayu, sehingga dinamai saka tatal.
Sedangkan bagian serambi merupakan bangunan terbuka. Atapnya berbentuk limas yang ditopang delapan tiang yang disebut Saka Majapahit.
Atap limas Masjid Agung Demak terdiri dari tiga bagian yang menggambarkan ;
1. Iman
2. Islam
3. Ihsan
Di Masjid Agung Demak ini juga terdapat “Pintu Bledeg”, bertuliskan “Condro Sengkolo”, yang berbunyi Nogo Mulat Saliro Wani, dengan makna tahun 1388 Saka atau 1466 M, atau 887 H.
Selain hal-hal diatas, ada beberapa bagian menarik di kawasan Masjid Agung Demak, seperti :
Situs Kolam Wudhu
Kolam ini dibangun mengiringi awal berdirinya Masjid Agung Demak sebagai tempat untuk berwudhu.
Hingga sekarang kolam tersebut masih berada di tempatnya meskipun sudah tidak dipergunakan untuk berwudhu lagi.
Menara
Menara di sebelah kiri Masjid Agung Demak ini berfungi untuk Adzan, bangunan menara tersebut dibangun menggunakan baja.
Pembangunan menara diprakasai oleh beberapa ulama seperti R.Danoewijoto, KH.Abdurrohman (Penghulu Masjid Agung Demak), H.Moh Taslim, H.Aboebakar, dan H.Moechsin.
Jadi, selain berwisata religi, di Masjid Agung Demak kita juga bisa berwisata sejarah. Menarik bukan?
Baca Juga :Masjid Al Aqsha, Masjid Megah Kebanggaan Warga Klaten.
Akses menuju Masjid Agung Demak sangatlah mudah karena lokasinya yang berada di tengah kota atau di Alun-Alun Demak.
Ketika sore hari, Masjid Agung Demak akan semakin ramai oleh pengunjung, yang didominasi oleh masyarakat sekitar yang bersantai menghabiskan sore di Alun-Alun.
Oh iya, setelah berkunjung di Masjid Agung Demak, kamu bisa sekalian berziarah ke Makam Sunan Kalijaga yang berada tak jauh dari Alun-Alun, yaitu berada di sebelah timur atau arah Purwodadi.
masjid agung demak saat malam. foto : @syaif_alhajj
Demak mempunyai julukan Kota Wali, tak heran wisata di Kabupaten Demak lebih didominasi oleh wisata religi.
Nah, berbicara wisata religi, Demak memiliki sebuah masjid yang harus kamu kunjungi ketika berlibur kesana, yaitu Masjid Agung Demak.
Sejarah Masjid Agung Demak
Masjid Agung Demak merupakan salah satu masjid tertua di Indonesia. Masjid Agung Demak selesai dibangun pada tahun 1479.senja di masjid agung demak. foto : @hilmanmovic
Menurut sejarah, Masjid Agung Demak dibangun oleh Raden Patah, yaitu raja pertama di Kesultanan Demak, beliau membangun Masjid Agung Demak bersama Wali Songo.
Masjid Agung Demak terletak di Alun-Alun Demak, lokasinya yang strategis membuat Masjid ini selalu ramai dikunjungi, baik masyarakat lokal maupun luar daerah.
Masjid Agung Demak memiliki bangunan-bangunan induk dan serambi. Bangunan induk Masjid Agung Demak mempunyai 4 tiang utama yang disebut "saka guru".
Salah satu dari tiang utama tersebut konon berasal dari serpihan-serpihan kayu, sehingga dinamai saka tatal.
Sedangkan bagian serambi merupakan bangunan terbuka. Atapnya berbentuk limas yang ditopang delapan tiang yang disebut Saka Majapahit.
Atap limas Masjid Agung Demak terdiri dari tiga bagian yang menggambarkan ;
1. Iman
2. Islam
3. Ihsan
Di Masjid Agung Demak ini juga terdapat “Pintu Bledeg”, bertuliskan “Condro Sengkolo”, yang berbunyi Nogo Mulat Saliro Wani, dengan makna tahun 1388 Saka atau 1466 M, atau 887 H.
Selain hal-hal diatas, ada beberapa bagian menarik di kawasan Masjid Agung Demak, seperti :
Situs Kolam Wudhu
Kolam ini dibangun mengiringi awal berdirinya Masjid Agung Demak sebagai tempat untuk berwudhu.
Hingga sekarang kolam tersebut masih berada di tempatnya meskipun sudah tidak dipergunakan untuk berwudhu lagi.
Menara
Menara di sebelah kiri Masjid Agung Demak ini berfungi untuk Adzan, bangunan menara tersebut dibangun menggunakan baja.
Pembangunan menara diprakasai oleh beberapa ulama seperti R.Danoewijoto, KH.Abdurrohman (Penghulu Masjid Agung Demak), H.Moh Taslim, H.Aboebakar, dan H.Moechsin.
Jadi, selain berwisata religi, di Masjid Agung Demak kita juga bisa berwisata sejarah. Menarik bukan?
Baca Juga :Masjid Al Aqsha, Masjid Megah Kebanggaan Warga Klaten.
Lokasi :
- Alamat : Kampung Kauman, Kelurahan Bintoro, Kecamatan Demak, Kabupaten Demak, Jawa Tengah.
Akses menuju Masjid Agung Demak sangatlah mudah karena lokasinya yang berada di tengah kota atau di Alun-Alun Demak.
Ketika sore hari, Masjid Agung Demak akan semakin ramai oleh pengunjung, yang didominasi oleh masyarakat sekitar yang bersantai menghabiskan sore di Alun-Alun.
Oh iya, setelah berkunjung di Masjid Agung Demak, kamu bisa sekalian berziarah ke Makam Sunan Kalijaga yang berada tak jauh dari Alun-Alun, yaitu berada di sebelah timur atau arah Purwodadi.